Bila kita melihat bagaimana kehidupan kesehatan rata rata masyarakat Indonesia, maka kita akan merasa iba karena rendahnya nilai kesadaran serta kepedulian masyarakat untuk hidup sehat sudah dalam kondisi yang mengenaskan.
Satu seruan "BAGAIMANA HIDUP LEBIH SEHAT", merupakan tanggung jawab kita bersama.
Ketidak pedulian masyarakat terhadap zat warna, pengawet, dan pemanis buatan untuk jajanan anak sekolah dipakai masih dibawah standar kesehatan.
Jajanan dipinggir jalan yang di goreng dengan minyak goreng tidak layak dipakai (hasil limbah restoran & hotel) masih dipakai berulang kali.
Pestisida dan insektisida atau racun hama pada semua sayuran & buah secara tidak sadar telah terakumulasi dalam jangka panjang di dalam tubuh sehingga menimbulkan penyakit tertentu dimasa yang akan datang.
Bahkan banyak sekali oknum yang memakai formalin untuk merendam buah buahan import supaya tahan lama bila tidak laku. dan ini bukan hanya terjadi pada pedagang buah, namun juga penjual daging seperti ikan & ayam. Daging ayam, sapi atau babi yang sudah tidak layak di konsumsi (berpenyakit) dibeli dengan harga murah dan di pakai oleh berbagai pengusaha rumah makan, rantangan yang tidak bertanggung jawab.
Banyak juga pengusaha rantangan yang karena tidak mencuci sayuran sebelum dimasak karena kuantiti yang begitu banyak sehingga, hama dan telur cacing yang masih melekat ikut termakan, yang akhirnya menyebabkan berbagai penyakit pencernaan.
Ada juga banyak oknum pedagang yang menyuntikkan zat pewarna (merah) & pemanis buatan kedalam buah semangka supaya dagangannya laku.
Pemakaian Formalin, borosnya penyedap, perenyah, garam berlebih, pemanis buatan serta racun dalam makanan dan minuman olahan, makanan kaleng seperti nitrosamine, dioxan, jamur, parasit, kuman, virus masih tetap dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Polusi udara yang semakin meningkat dari tahun ke tahun akibat perkembangan industri yang begitu pesat dan semakin padatnya lalu lintas dengan peningkatan jumlah kenderaan, terutama kenderaan yang mengeluarkan asap hitam masih merajarela karena tidak ada peraturan & sanksinya.
Demikian juga begitu banyak perokok perokok yang tidak menghiraukan kepentingan orang2 sekeliling sehingga menurut Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari bahwa sebanyak 43 juta anak di Indonesia telah menghirup asap rokok karena hidup dengan anggota keluarga yang merokok di tempat tinggal atau di lingkungan mereka, dan menurut sebuah penelitian ditemukan bahwa 3 dari 10 pelajar yang merokok ternyata mencoba rokok pertama kali pada dibawah usia 10 thn.
Penebangan hutan secara liar adalah salah satu penyebab Pemanasan Global yang mengakibatkan perubahan suhu dan Iklim Cuaca yang tidak menentu. Sehingga semuanya itu menyebabkan radikal bebas tingkat tinggi pada kehidupan di zaman ini.
Menurut Pertemuan puncak kelompok The Oxford Health Alliance di Sydney pada 25-27 Pebruari bahwa 10 tahun kedepan, wabah penyakit menahun dunia diproyeksikan bakal membunuh 388 juta jiwa yang disebabkan oleh Penyakit Jantung, paru paru, kencing manis, dan kanker yang telah mengisi tiga perlima kematian yang sebetulnya tidak perlu terjadi. Kegemukan telah membunuh jutaan jiwa hanya karena rakyat salah pilih menu, keliru bergaya hidup.
Pengobatan sesat (mal praktek), mengkonsumsi obat obatan kimia secara berkepanjangan, gaya hidup atau prilaku yang tidak sehat seperti bergadang, merokok, minuman alkohol, tidak olah raga, seks bebas, narkoba, pola makanan yang jelek, dsb adalah penyumbang angka kematian yang di sebabkan oleh berbagai penyakit seperti diabetes, stroke, HIV,AIDS, kanker, batu ginjal, liver, jantung koroner dan lainya.
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab kita bersama, salah satu upayanya adalah memberikan informasi bagaimana menjaga dan meningkatkan gaya hidup sehat , sanitasi lingkungan, pengetahuan tentang gizi secara promotif dan preventif (pencegahan) namun bukan secara kuratif (pengobatan) tanpa mengesampingkan upaya pengobatan secara medis maupun alternatif.
Paradigma sehat mempunyai orientasi dimana upaya peningkatan kesehatan masyarakat dititik beratkan pada pencegahan penyakit dengan motto "Mencegah lebih baik daripada mengobati".
Perubahan masyarakat menuju perilaku sadar akan kebersihan dan kesehatan memerlukan satu proses dan waktu dalam hal pendidikan kesehatan masyarakat secara berkesinambungan. Pribadi yang sehat mengasilkan keluarga yang sehat, keluarga yang sehat menghasilkan masyarakat atau rakyat yang sehat, rakyat yang sehat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam hal jasmani dan rohani, tentunya Negara kita akan menjadi maju.
Konsep sehat menurut WHO bukan hanya dipandang dari sudut pandang sehat secara fisik, tetapi juga secara psikologis dan sosial. Dengan demikian konsep paradigma sehat memandang pola hidup sehat seseorang secara holistik dan komprehensif.
Salah satu media pelayanan dalam hal pencegahan dan orientasi kesadaran hidup sehat, kami MODERN HOLISTIC CENTER yang berlokasi di Medan, ikut ambil bagian dalam dalam pembangunan masyarakat yang sehat khususnya masyarakat Indonesia, dengan menyediakan layanan Pemeriksaan Kesehatan secara Menyeluruh atau secara HOLITIC.